Kiat Sukses Menghadapi Ujian

Padatnya kegiatan ekstra kurikuler terkadang membuat kita lengah dan lalai akan pentingnya kehadiran kita dalam kuliah apalagi ditambah faktor cuaca dan transportasi yang tidak mendukung. Semua hal tersebut seakan-akan menjadi penghambat bagi kita untuk lebih berprestasi khususnya dalam bidang akademis. Padahal kesuksesan dan prestasi yang kita raih adalah hal yang sangat penting dan sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat di tanah air.

Ujian yang merupakan tahap evaluasi studi formal kita, memang tidak bisa dipandang begitu saja dengan sebelah mata, karena disadari atau tidak hasil ujian memiliki pengaruh yang cukup besar pada diri kita dalam menentukan langkah menuju masa depan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk serius dalam menghadapinya. Nah, bagaimanakah sikap kita dalam menyambut ujian? Dan apa strategi yang harus kita gunakan agar kita tidak terkalahkan dalam peperangan tersebut?

Ada beberapa langkah yang tidak ada salahnya kita coba bersama, dengan harapan dapat memberikan pencerahan dan membawa kita kepada gerbang kesuksesan. Diantaranya:.

Pertama, memberikan porsi waktu yang cukup untuk berkonsentrasi dalam belajar khususnya jauh-jauh hari sebelum datang waktu ujian, agar nantinya kita tidak kewalahan dan tergesa-gesa. Karena apapun itu ketika dilakukan secara dadakan maka hasilnya tidak akan sempurna.

Kedua, mengusahakan agar semua buku diktat sudah habis terbaca sebelum datangnya hari pertama ujian. Dengan demikian kita akan merasa sedikit lebih tenang dan percaya diri ketika memasuki hari-hari pertempuran tersebut.

Ketiga, memilih waktu dan tempat yang tepat untuk belajar seperti ba'da subuh di masjid, pagi-pagi di suthuh imarah dan lain sebagainya. Tujuannya adalah agar kita merasa lebih nyaman dalam belajar sehingga apa yang kita baca lebih cepat dipahami dan dihafal.

Keempat, jangan sampai kita merasa puas hanya dengan mengkhatamkan buku diktat satu atau dua kali saja. Semakin banyak kita membaca dan mengulang, semakin melekat pula pemahaman dan hafalan kita.

Kelima, men-talkhislah untuk melatih diri dalam men-ta'bir, tapi jangan bersandar seratus persen pada talkhisan tersebut apalagi talkhisan orang lain. Sesungguhnya penjelasan yang ada dalam buku diktat sangatlah lebih lengkap dan terjamin dibandingkan dengan yang lainnya.

Keenam, berusaha untuk selalu relax dan percaya diri dalam memasuki ruang ujian agar ketika menjawab soal, konsentrasi kita tetap terarah dan jawaban tidak ngawur karena gugup atau ketakutan.

Ketujuh, dosen yang memeriksa kertas jawaban kita juga manusia, memiliki rasa jenuh dan bosan apalagi mayoritas mereka adalah syuyukh atau lanjut usia. Maka, bisa kita bayangkan bersama betapa menjenuhkannya mengoreksi kertas jawaban dengan jumlah ribuan. Oleh karena itu kiranya penting bagi kita untuk selalu menjaga kerapihan dan keindahan kertas jawaban.

Kedelapan, tetap selalu berdoa dan tawakal pada Allah Swt. Karena hanya Ia lah yang maha mengetahui dan maha kuasa atas segala sesuatu.

Sebenarnya masih banyak langkah-langkah yang dapat kita jadikan strategi dalam menghadapi ujian, tentunya diri kita masing-masing lebih mengetahui akan hal itu. Apa yang sudah disebutkan diatas hanyalah sekedar masukan dan tawaran yang pastinya tidak akan menghasilkan apa-apa kecuali apabila kita mau mencoba, berusaha dan terus berdoa pada yang maha kuasa. Doa dan usaha harus senantiasa seimbang. KH. Drs. Imam Badri sering mengatakan "Usaha tanpa doa sama dengan sombong dan doa tanpa usaha sama saja bohong."

Ingat! Jangan sampai kita terlalu merasa percaya diri dan berani untuk menghadapi ujian tanpa bekal dan persiapan, karena sesungguhnya "Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keberuntunganmu." Selamat mencoba, tetap berusaha dan good luck! Wallahu a'lam bi as shawab.
Read More

Posted by Abu Nashar Bukhari | Pada Minggu, Januari 03, 2010 | 4 komentar